Pelangi Senja

Rabu, 13 April 2016

what the ....

"Kaya ada kamu di cafe? Pake krudung merah? Hadap sini dong" Kata- kata pertama yang menghantarkan aku kepadamu. Dengan lesung pipit termanis, dan gigi gingsulnya yang bikin tambah manis. Suatu kejadian yang tak terduga, dan tak terencanakan saat itu, aku bertatap muka langsung denganmu, pertama kalinya kita 'say hello'. Aku masih inget gimana rasanya jatuh cinta pada pandangan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya kepada sosok misterius yang baru saja aku kenal.
Setelah kejadian itu kita makin dekat, aku masih ingat bagaimana detail part yang berkesan semenjak aku bersamamu. Walaupun hal- hal kecil, justru itu membuatnya sangat berkesan sebenarnya. 
Semakin hari kita semakin dekat, bahkan melebihi teman, melebihi sahabat. Saat itu juga, aku bingung, aku minta kejelasan, dan kamu hanya bilang "aku cuma pengen kamu ada buatku, dan aku ada buatmu, itu aja udah lebihh dari cukup". What? aku semakin bingung, mana ada orang yang mau digantungin ngga dikasih kejelasan?
Kemudian suatu hari dia berulang tahun tepat pada usianya yang ke-21. Aku menyusun surprise untuk orang tersayang, dan membuat video ala kadarnya. But, ngga ada respon yang spesial yang aku dapet dari dia, mungkin ngga berkesan. Dan aku minta kejelasan saat itu. "Bagiku kita udah pacaran kok, kamu berharap aku nembaknya yang romatis ya? Aku ngga bisa, maaf." Penjelasan singkat, tapi masih menimbulkan tanda tanya. Ah entahlah, perasaanku mulai ganjil dimulai dari itu.
Banyak hal- hal aneh dari dia yang sampai sekarang aku ngga paham. Dia bilang dia ngga suka ngeshare masalah percintaannya di media sosial, ngga suka masang foto pacar, atau foto berduaan sama pacar di sosmed. Dia ngga terbiasa cerita kalau ada masalah ke aku yang notabenenya orang terdekat saat itu, dan aku juga pacarnya, segitunya ngga percaya? Dia juga ngga pernah bales komenku di line maupun di instagram. Dia ngga pernah nawarin aku buat jalan berdua, main kemana kek gitu. Ah elah diajak main ke pasarpun aku udah bahagia kali hmm. Oke aku masih bisa menerima sifat dia yang kaya gitu. Tapi semakin kesini kok semakin aneh, dan aku mulai mikir dua kali pake logika. Kalau dia bilang ngga suka pasang foto pacar di sosmed, kok dia sering pasang foto cewek? katanya sih artis instagram tapi setelah aku selidiki eh ternyata adek- adek an nya dia. Ngga tau lagi deh itu adek- adek an maksudnya apa, udah gitu suatu hari pasang foto mereka berdua dengan pose yang 'mesra', kok ngga mikir gitu gimana perasaanku sakitnya kaya apa. Sama aku aja bilangnya ngga suka ngeshare, tapi sama yang lain boleh gitu? itu baru satu. Yang ke-dua, dia bilang ngga suka cerita ke siapapun kalau punya masalah, tapi dia selalu update di PM kalau dia lagi ada masalah blablabla. Tapi setelah aku tanya jawabnya "gapapa" WTF! Kalau ngga pengen orang lain kepo ya ngga usah update! Yang ke- tiga, komenku di sosmednya ngga pernah dibales, tapi kalau orang lain yang bales, apalagi itu si cewek- cewek semlehot langsung dibales, kan anjir. Ke- empat dia ngga pernah secara pribadi ngajak aku main, tapi ya dia update di PM gini "Ayo woy siapa yang mau aku ajakin main?" Lah aku ini apa? setan? 
Dari situ aku menyimpulkan bahwa aku cuma buat mainan, aku cuma jadi persinggahan, dan aku DISEMBUNYIKAN!



Senin, 26 Januari 2015

Pagi dan Senja

Pagi tetap menyapa walau ia tau senja akan tetap datang menggantikannya.
Ada sebuah keyakinan pada fajar pagi hari walau ia hanya sebentar tergurat dilangit ia tetap datang tanpa kepalsuan.
Coba bayangkan, jika senja ada pada esok hari, mungkin fajar akan terasa hangat dan lebih lama.
Ya... walau tidak ada hari untuk dinikmati, hanya ada malam dan dewi belahan sang mentari

Selasa, 11 Maret 2014

Mbak Cantik

Aku akan berbagi cerita tentang pengalaman pribadiku yang menurut kalian rada aneh mungkin. Percaya atau enggak, akhir- akhir ini aku bisa melihat (mereka) yang kasat mata bahkan bisa berinteraksi dengan mereka. Banyak sekali yang datang dengan wajah yang cantik dan ganteng sampai dengan wajah yang seram. Tapi senin kemarin saat aku Try Out dan berada di kelas XII IPS 3, aku bertemu dengan sosok yang sangat menarik untukku ceritakan. Saat itu aku sedang mengerjakan soal biologi, jujur saja aku sudah menyerah dengan mengosongkan 2 nomor. Tiba- tiba ada yang datang dan bilang "Kamu nggak bisa ngerjain ya?" Sontak aku kaget dan mencari- cari dari mana asal suara itu. Ternyata dia ada tepat di depan mejaku. Lidahku kelu nggak bisa ngomong apa- apa lagi. Dia senyum kepadaku dan kemudian dia membaca soal yang ada di genggaman tangan kiriku. "Ini kayaknya jawabannya B deh" sambil dia menunjuk jawaban di soal itu. Aku masih diam nggak bisa ngomong apa- apa lagi, dan aku hanya melihatnya dengan mulut menganga. Terpaksa aku bertanya dengan sangat hati- hati "Kamu...kamu siapa?". Dia senyum, sangat cantik dengan seragam SMA putih abu- abu jaman dulu yang panjangnya selutut, rambutnya panjang lurus pokoknya cantik deh. "Aku dulu murid sini kok"
"Masa sih? Kelas apa?"
"Aku dulu ipa 4"
"Maaf ya aku mau tanya, meninggal kamu kenapa?"
"Aku.. aku kecelakaan"
"Tahun berapa?"
"Sekitar 80an"
"Kamu mau nggak ceritain ke aku?"

Dia bercerita panjang lebar denganku, dia bercerita kenapa dia bisa meninggal, dan tak lupa aku mendoakannya. Tapi aku sangat berhati- hati dengan ekspresi saat aku ngobrol dengan dia. Kalo pengawas dan temen- temen seruanganku sampai tau aku ngomong sendiri, bisa berabe. Setelah Try Out selesai hari itu, aku mengajaknya ke rumah untuk aku kenalkan ke bapak. Sepanjang jalan menuju parkiran motor, aku bergandengan dengannya. Entah, aku merasa sangat dekat dengannya padahal aku baru bertemu dengannya hari itu. Dan anehnya lagi aku berteman dengan makhluk yang nggak bisa di lihat dengan mata telanjang. Walaupun dia nggak mau ngaku siapa nama dia, aku memanggilnya mbak cantik hehe. Mbak cantik penghuni kelas XII IPS 3.

Selasa, 11 Maret 2014

Hari senin kemarin aku sudah mengikuti Try Out dari kabupaten yang ke-2. Sebenernya sih aku bosen masa- masa SMA yang begini- begini saja. Rasanya ingin skip kelas 3 ini langsung ke masa kuliah. Memang sih, aku salah mengambil jurusan. Jiwa aku yang jiwa anak ips, dan aku memaksakan untuk masuk di ipa, aku jalani dengan sangat berat. Tapi yasudahlah, aku jalani saja apa yang ada di depan mata. Walaupun semua ini terasa berat bagiku.


Sabtu, 01 Juni 2013

Kau Di hatiku


Melodi ini milik kita berdua dengarkanlah dan kenang masa kita walaupun waktu berlalu kau dihatiku.
Ingatkah lagu yang kau nyanyikan? Saat kau sendiri dan kesepian masih kah kau ingat? Kuingin tau..
Karena waktu tak pernah berhenti berdetak waktu telah mengubah segalanya tapi kenanganmu takkan pernah hilang..

Dihatiku kau takkan berubah hanya kamu takkan pernah terganti semakin kurasa sepi makin ku ingat kau. Lagu itu slalu ku ingat tiap ku nyanyikan terbayang dirimu tak perduli waktu berlalu kau slalu di hatiku.
Saat mimpiku tak dapat kuraih saat ku tersesat dan ku terbuang tapi ku bahagia kau ada di hatiku.


Lyrics by : Mas Ilham

Jumat, 31 Mei 2013

Benih Baru


Kenangan memang memiliki haknya sendiri, entah untuk di ingat, atau di lupakan. Luka memang luka. Tetapi berkat luka, aku bisa menjadi lebih bijaksana menilai apa itu CINTA. Tidak semua kenangan itu indah, bagiku kenangan- kenangan yang sering terlintas di benakku justru kenangan pahit di masa lalu. Butuh perjuangan ekstra ternyata untuk pergi jauh dari kenangan- kenangan pahit yang sering menghantui. Tetapi, janji Allah itu nyata! Allah memberi ujian yang berat kepada umatnya untuk menjadi lebih baik lagi. Dan setelah ujian itu usai, nikmatlah yang diberikan-Nya.

Dan lambat laun benih itu bersemi. Membasuh luka lama, menghapus memori kenangan pahit, memekarkan mahkota bunga jauh lebih indah, bahkan terselip CINTA di dalamnya. Telah kubaca tanda dari segala gerak hatimu. Kuberkaca tak jera, agar menjadi ‘kita’ suatu ketika.

Kamis, 02 Mei 2013

Kepingan Cinta Lalu

Aku telah melangkah melewati beribu- ribu jarak, beribu- ribu hari, membawa ruang kosong di hatiku. Cinta telah kutitipkan pada masa lalu, tetapi aku masih menyimapan sehela harapan masa depan bersamamu. Aku masih ingat hangat jemarimu di pipiku, membawakan getar hidup yang hilang bersama langkahmu yang menjauh.

Lalu, hari ini, kau tiba- tiba berdiri di hadapanku, menatapku lekat, seolah membiarkanku membaca gurat- gurat kisah yang selalu kau sembunyikan. Aku hanyut dalam diam, seketika mengulang kembali sebuah kisah cinta dalam benakku.

Kali ini, apakah hanya cinta yang kau bawakan untukku? Dan, apakah kau berharap aku menyambutmu dalam peluk hangat dan isak penuh kerinduan? Tapi, aku takut cinta seperti pelangi yang indah terlihat, tetapi ternyata hanyalah ilusi.

Dan, aku khawatir ketika mendapatimu hanya terdiam. Apakah kau pun ragu dengan cinta, cinta yang kau bawakan kemarin untukku?

By : Helga Rif